Menghafal Al-Qur’an dengan Cara “Santai”
(Cocok untuk Orang yang Malas dan Ingatannya Lemah / Pelupa)

Beruntunglah jika Anda termasuk atau ada anggota keluarga Anda sebagai penghafal al-Qur’an.

Tahu nggak janji Allah SWT terhadap mereka penghafal atau hafiz atau hafidzah?

Berikut ini, janji Allah Swt untuk para penghafal al-Qur’an.

1. Allah akan memberikan kepada hafidz di akhirat; MAHKOTA KEHORMATAN.

Sesuai dengan yang terdapat di dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata:

“Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan.

Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Kemudian orang itu diberi pakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan, ridhailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi).

2. Akan DIKUMPULKAN BERSAMA MALAIKAT yang mulia lagi taat. 

“Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih).

3. Para hafiz pun akan DITINGGIKAN DERAJATNYA saat berada di surga.

Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi Saw. Beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

4. Kedua ORANG TUA penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan
Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)

Belajar dan menghafal al-Quran selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren, sementara para pelajar dan mahasiswa lebih sering dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern. Mungkin terbilang langka mahasiswa hafal al-Quran ataupun dosen hafal al-Quran.

Padahal kalau mau berkaca pada sejarah ilmuan-ilmuan muslim yang fenomenal dalam bidang filsafat dan sains pada abad pertengahan Islam, kita pasti akan mendapatkan segudang contoh orang-orang yang mumpuni di bidangnya, dan mereka rata-rata hafal dan menguasai al-Quran. Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ar-Razi  dll, mereka adalah sosok ilmuan yang komplit, rumus-rumus fisika, kimia, astronomi dikuasai, tafsir, hadis, fiqh juga dipahami secara mendalam.

Apa rahasianya? Ternyata memang saat itu ada tradisi yang kuat bahwa hafal dan faham al-Quran itu merupakan “harga mati” (tidak boleh ditawar) sebelum mereka beranjak untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. 

 Hal ini tercermin dalam tulisan Imam An-Nawawi dalam kitabnya “Al-Majmu”:

وَيَنْبَغِىْ أَنْ يَبْدَأ مِنْ دُرُوْسِهِ عَلَى المَشَايِخِ: وَفِي الحِفْظِ وَالتِّكْرَارِ وَالمُطَالَعَةِ بِالْأَهَمِّ فَالْأهَمُّ: وَأوَّلُ مَا يَبْتَدِئُ بِهِ حِفْظُ الْقُرْآنِ الْعَزِيْزِ فَهُوَ أَهَمُّ العُلُوْمِ وَكَانَ السَّلَفُ لاَ يَعْلَمُوْنَ الْحَدِيْثَ وَالفِقْهَ إلاَّ لِمَنْ حَفِظَ الْقُرْآنَ

 “ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66

Pertanyaannya???

Bagaimana untuk kita yang sampai saat ini hanya hafal beberapa Surat Pendek dan hanya hafal itu-itu saja?

Realistis saja, seharusnya kita berpikir, jika aku tidak bisa menghafal keseluruhan Al-Qur’an, setidaknya aku sudah berusaha menghafalnya mulai sekarang sampai maut menjemput, akan kutambah terus hafalanku!

Begitulah seharusnya bukan?

Terus Bagaimana Caranya Menghafal untuk Kita yang Sibuk dan
Jarang Ada Waktu Luang???

 

Pengulangan adalah Ibu Terbaik dari segala Keterampilan. Apabila kita tidak sempat menghafal dengan membacanya secara langsung, maka mendengarkan secara berulang-ulang bisa jadi solusi bagi anda yang benar-benar ingin menghafalnya.

Kini Telah Hadir Speaker AL Quran “AL-FATIH”